Friday, October 9, 2009

Hidup hanyalah persinggahan

Salam kerinduan dari akak buat adik-adik usrah sekalian..

Lama sangat tak jumpa, rindu sangat.Apa khabarlah agaknya adik-adik akak. Mesti sedang busy menyiapkan tugasan dan assignment di waktu- waktu kritikal ni agaknya..hehe.Apa- apa pun andai adik-adik ada masalah berhubung pelajaran(macam bijak sangat pulak) atau assignment janganlah segan- segan nak mintak pandangan atau nasihat akak. InsyaALLAH akak cuba bantu yang mana termampu.

Memandangkan akak pun dah lama sangat tak update blog kita ini. Akak nak share satu quote dari puisi yang akak dengar.Sama-samalah kita hayati dan ambil iktibar.

"Sahabatku yang baik... sesungguhnya nikmat adalah cubaan
Bila nikmat disyukuri maka menjadi gerbang pembuka andaikan nikmat yang lebih hakiki?

Namun ingat!
bila nikmat dikufuri maka ia adalah gerbang lahirnya laknat dan bencana
Waspadalah terhadap pujian, kelapangan, harta, sihat,..
kerana ini adalah ujian yang lebih berat dari kepahitan

Jangan biarkan diri lalai.. yang akan mengundang bala
syukurilah..syukurilah setiap nikmat dengan menjadikannya sebagai kenderaan untuk mendekat untuk mengabdi kepada yang Maha memberi segala nikmat.. ALLAH azzawajalla"
Buat adik-adik permata hati,
Ingat hidup ini adalah persinggahan..hanyalah persinggahan
sudah begitu banyak yang hidup sebelum kita dan kini telah tiada
kita hadir dan ada saatnya kita pun tiada
Lihatlah orang yang gagah perkasa dan penuh kuasa akhirnya binasa
yang bergelumang harta kedudukan di dunia juga kembali ke alam baka
Memang dunia hanyalah persinggahan
Jangan terpesona dan jangan pernah terpedaya
hidup dunia adalah persinggahan untuk mencari bekalan ketempat kepulangan kita kelak
Dengan ibadat terbaik kita di jalan ALLAh
kerana ALLAH untuk bisa berjumpa dengan ALLAh kelak
selamat berjuang adik-adik permata hatiku
Bersiap sedialah dengan bekalan untk bertemu ALLAH kelak...
p/s:Ya,ALLAH...selamatkanlah dunia dan akhirat kami..

Sunday, September 13, 2009

Kisah Seorang Tukang kayu


Pada satu masa, terdapat seorang tukang kayu yang semakin dimamah usia. Dia bercadang untuk bersara daripada kerjanya sebagai tukang kayu yang bertanggungjawab membuat rumah di sebuah syarikat pembinaan. Dalam fikirannya lagi, dengan tenaga yang semakin kurang, dia ingin menghabiskan sisa-sisa hidupnya bersama keluarga tersayang. Tukang kayu ini tidak akan menerima upah lagi sekiranya beliau bersara. Tetapi, dia tetap dengan keputusannya. Lalu, tukang kayu itu memberitahu majikannya tentang hasratnya itu. Apabila majikannya mendengar luahan hati tukang kayu yang berpengalaman itu, dia merasa sedih dan memujuk tukang kayu tersebut agar menarik balik keputusannya. Akan tetapi, tukang kayu itu tidak berganjak dan tetap dengan niat untuk bersara. Justeru itu, majikannya bersetuju dengan keputusan tukang kayu itu, tetapi dengan satu syarat. Permintaan terakhir majikannya ialah menyuruh tukang kayu itu membina sebuah rumah buat kali terakhir.

Tukang kayu itu merasa gembira dan bersetuju dengan syarat yang telah ditetapkan oleh majikannya. Tetapi, kegembiraannya untuk bersara mengatasi semangat dan kemahiran yang ditunjukkan semasa bekerja. Akibatnya, rumah yang dibina buat kali terakhir itu telah disiapkan dengan sambil lewa, tanpa penelitian khusus serta menggunakan kayu yang rendah kualitinya. Rumah itu berjaya disiapkan dalam jangkamasa yang singkat. Apabila majikannya melihat rumah itu, dia mengambil kunci pintu utama rumah tersebut dan memberikannya kepada tukang kayu itu seraya berkata, "Inilah hadiah persaraan daripada saya kepada kamu. Selamat bersara." Tukang kayu itu terkejut besar dengan kata-kata majikannya. Dia tidak menyangka bahawa rumah yang dibinanya buat kali terakhir itu adalah rumah untuk kegunaannya sendiri. Alangkah menyesalnya dia kerana menyiapkan rumah itu secara tergesa-gesa dan jika dia tahu sebelum itu, dia akan membina rumah tersebut dengan penuh teliti dan menggunakan bahan yang bermutu tinggi.

Pengajaran

Senario ini mungkin pernah berlaku di dalam hidup kita seharian. Hidup ini boleh diibaratkan sebagai membina sebuah rumah untuk kegunaan dan kemudahan kita di masa hadapan. Kita pula sering mengambil mudah dengan kehidupan sekarang, kita merasa selesa kerana ibu bapa kita sentiasa berada di samping kita, memberi sokongan dan membantu kita. Tetapi, sedarkah kita apabila mereka tiada nanti, siapakah yang bertanggungjawab ke atas hidup kita? Tak lain tak bukan DIRI KITA SENDIRI.Belajarlah bertanggungjawab dan bijak merancang masa depan kita. Gunakan masa muda ini dengan belajar bersungguh-sungguh. Sematkan cita-cita untuk menjadi seorang manusia berguna kepada agama, keluarga, bangsa dan negara.

"Berusahalah dengan ikhlas tanpa memikirkan balasan semata-mata, kerana semakin tinggi keikhlasan di dalam diri, semakin tinggilah balasan baik yang akan diperolehi dalam keadaan sedar atau tidak."

Friday, September 11, 2009

MaLaiKat Mu..

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia... Dia bertanya kepada Tuhan :
"Para malaikat disini mengatakan bahawa besok Engkau akan mengirimkan saya kedunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana; saya begitu kecil dan lemah ?"

Dan Tuhan menjawab: "Aku telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu ."

Bayi bertanya lagi: "Tetapi disini; didalam syurga ini, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi, bermain dan tertawa...Inikan sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."

"Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamuakan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia"

"Dan bagaimana bisa saya mengerti disaat orang-orang berbicara kepada sayajika saya tidak mengerti bahasa mereka ?"

"Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian. Dia akan mengajar kepadamu cara berbicara."

"Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu ?""Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa"

"Saya mendengar bahawa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya ?"

"Malaikatmu akan melindungimu; walaupun hal tersebut mungkin akan mengancam jiwanya"

"Tapi, saya pasti akan merasa sedih kerana tidak melihatMu lagi"

"Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu; walaupun sesungguhnya Aku akan sentiasa disisimu"

Disaat itu, Syurga begitu tenang dan heningnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang bayi bertanya perlahan : "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut ?"

"Kamu akan memanggil malaikatmu itu: " IBU "

Ingatlah sentiasa kasih sayang dan pengorbanan ibu. Berbakti, berdoa dan cintailah dia sepanjang masa.....

Dialah sesatunya harta yang tiada galang gantinya dunia akhirat....
Dan untuk para ibu, ingatlah kisah ini dikala kamu hilang sabar dengan karenah anak-anak yang sedang membesar...sesungguhnya Syurga itu dibawah telapak kakimu...

Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara :
1) Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan,
2) Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu,
3) Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu, dan dosa-dosa yang silam
4) Di sulami dengan taubat kepada Dzat yang Memiliki mu."

Monday, September 7, 2009

Baitul Muslim


Nafsu syahwat itu seperti air bah yang turun dari puncak gunung. Barang siapa berdiri menghadangnya, maka ia akan diterjang dan dilumatkan. Barang siapa membiarkannya, maka ia bakal memporakporandakan negeri dan memusnahkan umat manusia.Orang yang berakal sehat tentu akan membuat jalan untuknya, menggali tanah sedalam-dalamnya dan mengalirkan air bah itu ke sana. Inilah yang diperbuat Islam


Di jalan apakah anda menikah? Terbentang pula dengan lurus dan amat luas jalan dakwah. Jalan para Nabi dan syuhada, jalan orang-orang saleh, jalan para ahli surga yang kini telah bercengkerama di taman-tamannya:

Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik”. (Yusuf:108 )Hadzihi sabili, inilah jalanku, yakni ad’u ilallah, aku senantuasa mengajak manusia kepada Allah. Fi’il mudhari’ yang digunakan pada kalimat ad’u ilallah semakin menegaskan bahwa dakwah adalah pekerjaan yang sedang dan akan terus-menerus dilakukan kaum muslimin, yaitu ana, Rasulullah saw, wamanittaba’ani dan orang-orang yang mengikuti Rasullullah saw sampai akhir zaman nanti.

Inilah jalanku, yaitu jalan dakwah, jalan yang membentang lurus menuju kebahagiaan dan kepastian akhir. Jalan yang dipilihkan Allah untuk para Nabi, dan orang-orang yang setia mengikuti mereka. Jalan inilah yang menghantarkan Nabi saw menikahi istri-istrinya. Jalan ini yang mengantarkan Ummu Sulaim menerima pinangan Abu Thalhah. Jalan yang menyebabkan bertemunya Ali r.a dan Fatimah az-Zahra dalam sebuah keluarga.

Di jalan dakwah itulah Nabi saw menikahi Ummahatul Mukminin. Di jalan itu pula para sahabat Nabi menikah. Di jalan dakwah itulah orang-orang saleh membina rumah tangga. Jalan ini menawarkan kelurusan orientasi, bahwa pernikahan adalah ibadah. Bahwa berkeluarga adalah salah satu tahapan dakwah untuk menegakkan kedaulatan di muka bumi Allah.

Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (Al-An’am:153)

Menikah di jalan dakwah akan mendapatkan keberuntungan. Di jalan ini para sahabat Nabi melangkah, di jalan ini mereka menikah, di jalan ini pula mereka meninggal sebagai syahid dengan kematian yang indah. Jalan yang tak pernah memberikan kerugian. Justru senantiasa menjadi invesatasi masa depan yang menguntungkan di dunia maupun akhirat.

Di jalan ini kecenderungan ruhiyah amat mendapat perhatian, akan tetapi tidak mengabaikan segi-segi materi. Di jalan ini setan terkalahkan oleh orientasi Rabbani, dan menuntun prosesnya, dari awal sampai akhir, senantiasa memiliki kontribusi terhadap kebaikan dan umat.

Sejak dari persiapan diri, pemilihan jodoh, peminangan, akad nikah hingga walimah dan hidup satu rumah. Tiada yang dilakukan kecuali dalam kerangka kesemestaan dakwah.
“Seandainya seseorang dianugerahi harta Qorun dan fisik Hercules. Lalu dihadiahkan di hadapannya 1000 perempuan jelita berikut segala keistimewaannya, niscaya dia tidak pernah berjumpa dengan kepuasan”

(Dikutip dari buku “Di Jalan Dakwah Aku Menikah”, karya Cahyadi Takariawan)

Saturday, September 5, 2009

Aku meRinduiMu ya ALLAH

Ketahuilah oleh mu...
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia.
Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha..
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih.
Allah SWT sudah menghitung air matamu..
Ketika kau fikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berjalan begitu saja.
Allah SWT sedang menunggu bersamamu..
Ketika kau berfikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi..
Allah SWT sudah punya jawabannya..
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan.
Allah SWT dapat menenangkanmu..
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelpon.
Allah SWT selalu berada disampingmu..
Ketika kau mendambakan sebuah cinta sejati yang tak kunjung datang..
Allah SWT mempunyai Cinta dan Kasih yang lebih besar dari segalanya dan Dia telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak..
Ketika kau merasa bahwa kau mencintai seseorang, namun kau tahu cintamu tak terbalas.
Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu dan Dia sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu..
Ketika kau merasa telah dikhianati dan dikecewakan.
Allah SWT dapat menyembuhkan lukamu dan membuatmu ters
enyum..
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan Allah SWT sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa inginmengucap syukur.
Allah SWT telah memberkahimu..
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban.
Allah SWT telah tersenyum padamu..
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi.
Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat dimanapun kau atau kemana pun kau menghadap.
Allah SWT Maha Mengetahui.

Friday, September 4, 2009

Cerpen: AdaKah NegaRA seperti Ini???

Digosok-gosok lagi matanya. Dia seakan-akan tidak percaya apa yang dilihatnya. Apakah aku kembali ke zaman unta, ke zaman kolot dan purba? Begitulah detik hatinya. Dikesat hidungnya yang berair dengan kertas tisu. Kertas itu kemudiannya dicampakkannya ke tepi jalan.

", pakcik.. tolong kutip kertas itu. Nanti pakcik rugi di Akhirat. Kebersihan itu separuh daripada iman." Bunyi satu suara di belakangnya. Ia bingkas berpaling. Siapa berani menegurku. Aku Datuk Dr.Johar, orang besar negara ini. "Pakcik, biarlah saya tolong kutip,sebelum Penguatkuasa Iman dan Islam datang. Nanti didendanya pakcik," kata budak kecil berpakaian putih dengan serban yang melilit kepalanya. Datuk Dr. Johar membetulkan tali lehernya. Ah, kalau dia datang biar aku sogok dengan duit ini. Siapa yang tak kelabu tengok duit merah, biru berlapis-lapis.

Namun, Datuk Dr. Johar terus hairan. Bangunan pencakar langit dengan wajah pembangunan yang sofistikated. Ada helikopter bersimpang -siur bergerak di udara. Railbus bercerakah ke sana sini. Bullet train"Ah, di mana aku sekarang ini?" gerutu hati Datuk Dr.Johar. " budak. Aku di mana sekarang ?" soalnya kepada budak yang menegurnya tadi. Budak itu tersenyum.
Mukanya cerah dan indah. Tenang dan bersuara lunak. Apakah ini Aladin, budak Arab dengan lampu ajaibnya: teka-teki itu terus menerjah kepala dan kotak fikir Datuk Dr. Johar. Budak itu membuka mulut hendak menjawab. Belum sempat, tiba-tiba datang sebuah kereta jenis Ferrari, merah dan bercahaya. Keluar dua orang lelaki dengan pakaian yang hebat dan segak. Serban mereka berwarna hitam berjalur biru.

"....Maaf, pakcik. Kami terpaksa mendenda pakcik. Kesalahan membuang sampah ini sudah belasan tahun tidak berlaku di Darul Taqwa ini. Kami terpaksa mendenda pakcik. Kebersihan itu lambang iman. Negara ini menitikberatkan iman. Pakcik didenda, 30 kali subhanallah, 30 kali astaghfirullah dan selawat 100 kali." Kata pegawai penguatkuasa itu dengan lembut.

Datuk Dr. Johar tersentak. Apa namanya undang-undang ini. Tak ada dewan bandaraya di seluruh pelusuk dunia mengamalkannya. Dia tercengang-cengang. Namun egonya membumbung tinggi. Apa ? Dia nak marahkan aku ? " Ni duit lima ratus. Saya tak mahu buat apa yang kamu minta. Kita selesaikan di sini saja. Berapa gaji yang kamu dapat sebulan ? " tanyanya angkuh.

"Pakcik, kita bekerja kerana Allah, bukan kerana gaji. Lagipun duit bukan ada harga lagi di zaman ini. Semuanya dipandang sebagai alat, bukan matlamat," kata pegawai berjanggut dan berjambang itu dengan tenang. "Oh, oh .... Maafkan kami, pakcik. Kami nak tanya sikit, Kenapa pakcik pakai pakaian zaman dulu?Mana pakcik dapat pakaian macam itu ?" Tanya pegawai itu pula. Aku yang gila, atau dia yang gila? Detak hati Datuk Dr. Johar. Dia berjalan ke arah kereta Ferrari yang berkilat itu. Melalui cerminnya dia nampak perawakannya dengan jelas. Tak ada yang salah. Tali leher, kemeja dan kotnya masih kemas dan segak. Daripada jenama yang mahal pula -Pierre Cardin. Kasutnya hitam berkilat daripada jenis Bally. Ah. Aku masih unggul. Lelaki tampan, lambang status dan kejayaan. Dia yang kolot, dia yang ketinggalan zaman.

"Anak muda, pakaian pakcik ni pakaian pemimpin. Pakcik orang besar di negara ini. Pakcik dah keliling dunia dengan pakaian ni. " "Pakcik, itu pakaian puluhan tahun yang lampau. Ketika Islam belum berdaulat di Darul Taqwa ni. Moyang-moyang kami dulu saja yang pertahankan pakaian macam itu. Itu pakaian orang kuno di Barat. Sekarang, kami hanya dapat lihat gambar-gambarnya saja. Itupun dalam buku sejarah zaman peralihan Islam. Orang Barat zaman moden ini dah berpakaian macam yang kami pakai. Tak ada orang yang pakai macam tu kecuali orang-orang bukan Islam yang dijamin kebebasannya dalam sebuah negara Islam seperti Darul Taqwa."

Datuk Dr. Johar termanggu-manggu kebingungan. "Dimana aku sebenarnya ni?" Dia bertanya lagi kepada pegawai penguatkuasa dan budak kecil di tepi jalan. Dia masih kenal, Ini Jalan Chow Kit di tengah bandar Kuala Lumpur. Masih ada Masjid Pakistan dan Masjid Kampung Baru di sebelah sana. Tetapi itu sahaja, yang lain tak ada.

"Pakcik di bandar Mutmainnah. Ini jalan Mujahadah,namanya. Saya Haji Din,Pegawai Penguatkuasa Iman dan Islam. Diberi amanah untuk memastikan kebersihan lahir batin bandar ini." "Apa? Bandaraya Kuala Lumpur dah jadi Bandaraya Mutmainnah? Jalan Chow Kit dah jadi jalan Mujahadah? Apa dia mutmainnah? Apa dia mujahadah tu? Apa yang terjadi ni?" Soalan-soalan itu terus menyerang benak Datuk Dr.Johar. "Pakcik, kami rayu pakcik membayar denda tadi. Kalau tak boleh sekarang, lepas sembahyang nanti pakcik laksanakanlah. Demi kebaikan pakcik dunia dan Akhirat."

Tiba-tiba terdengar suara orang memberi salam dari jauh. Nyaring dan jelas. Seorang lelaki pertengahan umur berlari kepada seorang pegawai penguatkuasa. "Tuan, hukumlah saya. Saya mengumpat tadi. Ya Allah ! seksa Neraka amat pedih..Tolonglah, tuan. Hukum saya di dunia sebelum saya dihukum di Akhirat!" rayu lelaki itu. Pegawai tadi berpaling ke arah lelaki yang baru datang, dan kesempatan itu diambil oleh Datuk Dr. Johar. Dia lari sekuat-kuat hati. Peliknya mereka tidak mengejarnya. Ia terlepas....Lega...Dahaga dan lapar mula menggigit tekak dan perutnya. Dia mesti makan. Dia perlu minum.Tapi di mana?

Tiba-tiba ia terdengar suara komputer dari sound system di tepi-tepi jalan : ", kepada seluruh penduduk Kota Mutmainnah. Syed Al-Abrar, hartawan besar berada di Jalan Uwais Al Qarni merayu fakir miskin supaya sudi menerima sedekahnya. Hari ini ia menjamu nasi dan minuman. Sila datang!" Datuk Dr. Johar orang besar Darul Ghurur itu tidak akan mencemar duli menagih nasi. Dia ada duit, mampu membelinya sendiri. Dia pun masuk ke sebuah restoran di tepi jalan. Di situ penuh dengan pelanggan. Semuanya berserban dan berjubah. Matanya tak betah lagi melihat semua itu. Tapi kerana lapar ia masuk juga.

"Maaf tuan, itu pintu masuk untuk wanita. Di sini untuk lelaki." "Ceh! Diskriminasi, doubel-standard, lelaki dipisahkan daripada perempuan." Mukanya dicemekkan kepada tuan kedai yang menegurnya. "Ada restoran lain yang mengamalkan persamaan taraf antara lelaki dan perempuan? Saya tak suka pemisahan-pemisahan macam ni!" Lelaki itu tersenyum. "Empat puluh tahun yang lalu adalah. Sekarang ni kita sudah bebas dan merdeka.

Zaman penjajahan fikiran dan jiwa sudah berlalu. Tak ada diskriminasi wanita di sini, tuan. Amir Muhammad, pemimpin Darul Taqwa telah menaikkan taraf wanita tanpa Women's Libs. Kalau tuan ada isteri dan membawanya bersama, sila masuk ke sana. Di sana ada tempat khusus untuk makan bersama isteri dan anak perempuan," terangnya. Mukanya jernih. Serban dan jubahnya serba putih.

"Ini bertentangan dengan prinsip demokrasi. Sistem pemerintahan kapitalis, sosialis, nasionalis malah komunis sekalipun tak macam ni..." "Masya-Allah pakcik, jangan disebut lagi nama-nama ideologi tu. Semuanya telah termaktub sebagai ajaran-ajaran sesat dalam perlembagaan Darul Taqwa ini. Tak ada orang lagi yang berpegang dengan fahaman jahiliyyah tu... Subhanallah...." Keluh tuan restoran itu sambil mengurut-ngurut dadanya. Ekor serbannya bergoyang-goyang ketika ia manggeleng -gelengkan kepalanya.

Ah! Persetankan semua itu. Perut aku lapar. Datuk Dr. Johar pun duduk. "Nasi beriani sepinggan!" ujarnya kepada pelayan. "Dalam pinggan, tuan?" tanya pelayan itu kehairanan. "Ya ! Apa peliknya?" "Baik,tuan. Tapi semua orang berebut-rebut pahala makan berjamaah. Tuan makan seorang ?" tanya pelayan berkulit hitam itu. Dia tambah geram. Direnung ke hadapan, iaitu keempat orang yang sedang menikmati makanan. Tidak ada meja makan hanya hamparan permaidani tebal dengan dulang-dulang indah yang tersusun rapi. Mereka makan satu dulang.

ye! Jijiknya. Ah. Aku tetap aku. Aku ada pendirian! Nasi beriani dengan ayam goreng kegemarannya terhidang di atas kain putih khas. "Jemput makan dengan nama Allah yang memberi rezeki," kata pelayan itu dengan sopan. Datuk Dr.Johar makan dengan seleranya. Dewan makan itu berhawa dingin lengkap dengan alat TV dan pita videonya sekali. Dia makan seorang diri bagai kera sumbang.

" Ya Allah,apa musibah yang menimpa ana Subuh tadi. Ana masbuk dalam sembahyang jemaah Subuh, "ujar seorang lelaki muda dengan wajah yang kecewa. Suapnya perlahan. Macam tak lalu makan saja. "Anta tak cuba tampung dengan amal makruf yang lain ?" tanya sahabatnya di sebelah. Dia nampak simpati. Datuk Dr. Johar pasang telinga saja. "Ana nak sedekahkan lima ribu ringgit ....Malang nasib ana. Ana tunggu lima jam di tepi jalan tadi, seorang pun tak mahu terima sedekah ana" Keluhnya.

"Susah kita sekarang. Orang miskin yang bolot pahala redha, pahala sabar. Mereka patutnya bantulah kita. Tolonglah terima sedekah kita. Ah, susahnya jadi orang kaya macam kita ini. Dahlah nanti di Akhirat banyak hisabnya, di dunia orang tak sudi pula terima sedekah kita, keluh seorang yang sama-sama makan dengan lelaki muda tadi.

"Kalaulah kita hidup zaman moyang kita dulu, kan dapat kita korbankan harta yang banyak ini. Saya pun dapat harta ni melalui warisan daripada bapa, yang diwarisi oleh datuk saya daripada moyangnya. Kita tunggulah bila kerajaan nak bangunkan projek negara atau nak gunakan duit untuk kemaskinikan kementerian-kementeriannya.... Saya nak labur habis-habisan. Biar jadi saham Akhirat," kata pemuda itu menutup perbualan. Mereka pun makan dengan perlahan-lahan.

Datuk Dr.Johar makin pelik. "Tambah nasi sepinggan lagi!" ujarnya kepada pelayan restoran. "Demi kesihatan tuan, saya nasihatkan....Berhentilah sebelum kenyang. Maaf tuan saya terpaksa mengatakan demikian. Saya pelayan kedai merangkap pegawai perubatan ....," kata pelayan itu lagi. "Apa? Awak pegawai perubatan? Seorang doktor ke? Kelulusan luar negeri atau dalam negeri? Awak sepatutnya bertugas di hospital, bukan di restoran!" bentaknya. Marah campur geram. "Tuan, mana ada hospital sekarang.Yang ada khusus untuk bayi, kanak-kanak dan wanita, juga para mubaligh dan mujahid yang cedera ketika berjuang. Tuan, kalau tuan amalkan makan hanya bila lapar dan berhenti sebelum kenyang, tuan akan sihat, insya-Allah. Kita tak perlu hospital!"

"Bodoh, kalau macam tu, macam mana nak rawat pesakit kencing manis macam aku ini ?" leternya perlahan-lahan. "Penyakit kencing manis? Tuan menghidapnya? Saya ada baca buku perubatan edisi tahun 1990 dulu. Sekarang penyakit tu dah tak ada siapa menghidapnya....." "Batalkan saja oder saya tadi, banyak sangat cakap, boring. Saya perlu hiburan sekarang ...Di mana boleh saya boleh dapatkan hiburan?" tanyanya. "Di sana,tuan. Melalui butang pada sistem komputer di sebelah sana, tuan boleh dapat apa saja hiburan yang menyegarkan. Tak payah risau pasal bil. Percuma.

Datuk Dr. Johar, orang besar negara, melangkah hebat ke tempat yang ditunjukkan. Berbagai -bagai butang dengan bermacam warna berkelip-kelip. Sangat rumit tapi kekeliruan itu dapat disembunyikannya. Dia malu kalau-kalau dengan pakaian jenama Pierre Cardinnya ia masih kelihatan kolot.. Entah di mana falsafah moden Datuk Dr. Johar. Pada pakaiannyakah atau otaknya?

Diberanikan hatinya; satu butang warna hitam ditekan. Dalam skrin timbul tajuk besar- KHAUF. Apa bendanya ni? Kemudian menyusul nama-nama lagu: MATI ITU TERLALU SAKIT, ALAM BARZAKH YANG PASTI, MIZAN NOKTAH PENYESALAN, IZRAEL DATANG TIBA-TIBA.Seram sejuk tubuhnya. "Apa nama lagu macam ini? Biarlah menaruh harapan sikit. Hatiku macam kristal, boleh pecah dengan lagu-lagu macam tu. Aku belum nak mati lagi," protes hati Datuk Dr.Johar.

Dia beralih ke butang hijau tanpa lengah terus menekannya. Tertera di atas skrin komputer: 'RAJA'. Kemudian tersembul tajuk-tajuk lagu. Dibacanya dengan teliti... FIRDAUSI MELAMBAIMU, DEMI CINTA DAN RAHMAT-NYA, KEINDAHAN JANNAH YANG ABADI.. Kepala datuk Dr. Johar makin pusing. Semuanya tentang Akhirat. "Apa nak jadi ni?Tak ada lagu yang hot sikit ke?" tanyanya kepada seorang anak muda berjubah coklat di sebelahnya.

"Nanti ya pakcik. Saya pilihkan lagu yang paling hot sekarang ni. Top-hit anak-anak muda sekarang..." "Ya, ya saya setuju," balas Datuk Dr. Johar. Telinganya dihalakan kepada sistem suara di dinding restoran itu. Dia ingin dengar lagu-lagu kegemaran muda-mudi daerah asing itu."Eh ...Ni suara orang mengaji." "Nanti dulu pakcik, selepas ni ada terjemahannya kemudian baru menyusul lagunya," kata pemuda berjubah cokat itu sambil matanya di tutup rapat-rapat. Asyik sekali dia.

Kemudian getaran suara bergema.... Cintaku berlabuh di persada rahmatMumendamba kasih yang tidak berhujungMengutip sayang di hamparan cinta suci Inilah getaran hatiku memburu cinta.......Stanza hati merindu Ilahi!Datuk Dr. Johar tak tahan lagi. Ia merengus dan pergi ke kaunter bayaran.

"Maaf tuan, duit ini duit lama. Kalau tuan tak mampu bayar kami halalkan sajalah ..." Datuk Dr. Johar makin geram. Dia menderam dan berkata, "saya bayar dengan kad kredit saja!" Dia hulurkan kad kredit warna keemasannya. "Maaf sekali lagi, tuan. Kad kredit ini tidak boleh kami terima, kami halalkan sajalah." "Tak, pantang saya minta sedekah. Saya ada harta simpanan berbungkal-nungkal emas di bank. Takkan saya nak bawa, nanti disambar pencuri."

" Darul Taqwa tak ada pencuri, tuan. Pencuri terakhir telah dipotong tangannya 30 tahun yang lalu ketika minta dihukum di hadapan hakim kerana takutkan seksa Neraka." "Ah. Aku tak nak dengar semuanya. makin gila aku dibuatnya," pekik Datuk Dr. Johar lantas meluru keluar dari restoran itu.

Di luar,semua pandangan menyakitkan hati. Mengapa orang kolot ini mentadbir teknologi begini tinggi. Pemandu bullet train berserban merah tersenyum kepadanya. Pilot helikopter dengan tulisan 'MAKRUFAT AIRTRANSPORT' sibuk dengan urusannya. Di papan itu terpampang gambar seorang lelaki dan perempuan berserta anak-anak meraka. Semuanya berserban, berjubah dan berpurdah. Di jalan-jalan raya suasana meriah dengan salam dan senyum. Baginya,semua itu seolah-olah menyindir dan mengejek. Kenapa jadi begini? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Mengapa? Mengapa? Mengapa? Datuk Dr. Johar tiba-tiba menjerit. Tekanan dalam jiwanya yang kian tersumbat itu tiba-tiba meletus.

"Datuk..!Datuk..! Bangun, Datuk. Ada berita buruk !" kata pembantunya.Datuk Dr.Johar bangun. Ia tertidur sewaktu menunggu keputusan pilihanraya hari itu. "Kenapa? Parti kita kalah. Aku kalah? "tanya Datuk Dr.Johar."Maaf Datuk. Begitulah keutusannya" jawab pembntu itu.Datuk Dr. Johar seakan tidak percaya. Digosok-gosok lagi matanya.

UsRah 2: KeMuLiaAn WaniTa...

Alhamdulillah...
Usrah kedua telah selamat dijalankan semalam. Akak ucapkan ribuan terima kasih kepada semua adik-adik yang di kasihi kerana Allah kerana dalam kesibukan mengulangkaji pelajaran untuk Peperiksaaan Pertengahan Semester yang dijadual hari ini. Adik-adik masih mempunyai masa untuk brsama-sama duduk dalam halaqah usrah.

Semalam telah pun diadakan usrah serta iftar jamaie dengan 2 kelompok usrah iaitu usrah 3rd year dan usrah 2nd year. Majlis diteruskan lagi dengan solat maghrib, isyak dan terawikh berjemaah di surau FEP. Sekalung penghargaan juga kepada adik-adik usrah di bawah jagaan Saudara Fikri yang turut bergabung untuk sesi iftar dan terawikh.

Topik yang dibincangkan semalam adalah berkaitan dengan wanita. Lebih lembut lagi iaitu muslimah. Penghormatan islam terhadap wanita jelas terbentang dalam ajaran Islam, di dalam Al-Quran sehingga ada surah yang membincangkan soal- soal wanita. Surah itu dinamakan An Nisa’ bererti ‘Surah Wanita’. Ini jelas menunjukkan soal wanita sangat dititik beratkan oleh ALLAH di dalam kitabnya.

Di dalam surah Al- Ahzab ayat 35 diterangkan:
“ Sesungguhnya lelaki dan perempuan muslim, lelaki dan perempuan mukmin, lelaki dan perempuan yang benar, lelaki dan perempuan yang sabar, lelaki dan perempuan yang khusyuk, lelaki dan perempuan yang bersedekah, lelaki dan perempuan yang berpuasa, lelaki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, lelaki dan perempuan yang banyak menyebut nama ALLAH, ALLAH telah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang besar.”

Wanita itu dilindungi dan di sayangi.

Nabi Muhammad saw sendiri telah memberi contoh teladan dan penghargaan terhadap kaum wanita. Lemah lembut dan kasih sayangnya dan tanggungjawab terhadap isteri-isterinya telah menembusi hati- hati orang zalim di zaman itu.

Di beri keringanan terhadap tuntutan syariah

Dapat juga dijelaskan bahawa dunia akan menjadi kosong tanpa wanita di dalamnya, sebagai pasangan lelaki untuk memperkembangkan keturunan. Kelahiran seorang wanita itu memang dinanti-nantikan untk mengubat kesunyian hati seorang lelaki iaitu adam.oleh itu Allah telah menjadkan Siti Hawa sebagai teman daripada tulang rusuknya sendiri.

“Tercipta engkau dari rusuk lelaki
Bukan dari kaki untuk dialasi
bukan dari kepala untuk dijungjung
tapi dekat di bahu utk dilindung
Dekat jua dihati untuk dikasihi
Engkaulah wanita hiasan duniawi”

Jadinya seorang wanita itu dari tulang rusuk kiri yang bengkok lagi lemah. Oleh itu wanita adalah menjadi teman rapat lelaki yang perlu dipimpin kehidupannya dengan penuh kebijaksanaan dan berhati- hati oleh lelaki. Tulang yang dibengkok tidak boleh diluruskan secara kekerasan kerana dikhuatiri akan patah dan tidak pula boleh terlalu lembut hingga ia terus membengkok. Ini kerana lemahnya kejadian wanita, Allah tidak memberatkan dengan tuntutan syariah yang melebihi kemampuannya.
Penutup

Didiklah wanita dengan keimnan
bukannya harta ataupun pujian
Kerana tidak tercipta
Berharap pada yang binasa
Engkaulah wanita istimewa

Sedarilah adik-adik, jadilah wanita yang solehah yang membawa kelembutan bukannya kelemahan. Bukan juga penghinaan dari tuhan, jaga setiap tutur kata, perbuatan dan gerak langkah agar terjaga segala syariat. Wanita itu adalah hiasan dunia. Hiasan yang cukup indah ciptaannya. Keindahan ini jugalah yang membawa kepada fitnah yang besar andai tidak dijaga dan dilindungi. Ingatlah, keindahan dan kecantikan itu adalah untuk lelaki yang bergelar suami untuk mu. Semoga menjadi wanita solehah yang dikagumi dan memberi sumbangan kepada peradaban dunia seperti mana wanita- wanita yang dimuliakan oleh ALLAH.
wallahua'lam..
p/s- Lepas ni jaga aurat ye...stokin kene pakai bile keluar..tudung pakai dengan sempurna, handsocks jangan tinggal...baju yang longgar dan tidak nipis...(",)